Diantara nama Allah yang perlu di fahami ialah nama al-Awwal, al-Akhir, azh-Zhahir dan al-Bathin. Empat nama di antara nama-nama Allah yang sangat indah. Empat nama ini ditambah nama al-'Alim terkumpul pada Al-Qur'an, surah al-Hadid ayat 3, yaitu firman-Nya: هُوَ اْلأَوَّلُ وَاْلأَخِرُ وَالظَّاهِرُ PengertianAfalul Khamsah Atau Fiil Lima Dan Anggotanya. Contoh afalul khamsah dalam al quran. 05112010 Pengertian Afalul KhamsahFiil yang lima adalah. Dibuang huruf ن Nun jika berupa af-alul khamsah. Buatlah contoh kalimat yang didalamnya terdapat amil nashab huruf An أن Contoh penggunaan huruf an amil nashab dalam fiil sebagai berikut. Salahsatu contoh adalah Allah menciptakan nyamuk, dan nyamuk diciptakan hanya untuk berbuat jahat yaitu menghisap darah. Tapi walaupun hanya menghisap darah, nyamuk tetap mempunyai manfaat. T3T4- Sifat Dan Af'al Allah - 31-03-2020 | PDF. ipincom. AF'AL ALLAH DAN AF'AL IBAD. Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi, Setiap Perbuatan Makhluk Menunjuk Af'al Allah SWT - apahabar.com. Af'alul Khomsah: Pengertian, Contoh dan Tanda I'robnya - khoiri.com. KELAKUAN DAN AF'AL ALLAH PADA BATANG TUBUH - YouTube TafsirSurat Al-A'la Ayat 1 (Terjemah Arti) Paragraf di atas merupakan Surat Al-A'la Ayat 1 dengan text arab, latin dan artinya. Terdapat variasi penjelasan dari beragam mufassirun mengenai isi surat Al-A'la ayat 1, di antaranya sebagaimana termaktub: 1-5. Sucikanlah nama tuhanmu yang maha tinggi dari sekutu dan kekurangan dengan 7R63xR8. Tauhid merupakan ilmu dasar Islam, ilmu mengenal Allah. Kepercayaan bahwa Allah Ta'ala adalah Tuhan yang satu dan merupakan satu-satunya diakui oleh semua mukmin tanpa ada pertentangan akan hal itu. Namun semua itu perlu pengenalan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Dalam memasuki pintu keTuhanan menjadi hal yang mendalam yaitu mengetahui Dzat, sifat, af’al dan asma’ ALLah Ta'ala. Perlu diingat juga bahwa segala perbuatan apapun yang terjadi dan berlaku di dalam alam ini pada hakikatnya adalah Af’al Perbuatan Allah ta’ala. A. DZAT Firman Allah "Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan kecuali "Aku", maka, sembahlah "Aku" Qs. At Thaha 14 ayat ini menyebutkan "pribadinya" atau Dzat Allah, seperti di kalimat,,,sembahlah "Aku" Allah Dzat wajibul wujud yang wajib adanya. Allah SWT merupakan Dzat yang berdiri sendiri tanpa adanya ketergantungan pada dzat yang lain. Sangat berbeda dengan manusia yang membutuhkan Allah untuk bisa hidup. Adanya alam, malaikat, jin, dan manusia itu tercipta karena adanya akibat dari adanya Dzat Allah. Semua ada karena Dzat yang Maha Qadim. B. SIFAT Sebagai Sang Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita. Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Klik baca Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani. C. AF’AL Af’al Allah adalah perbuatan Allah. Bahwa segala yang ada yaitu alam semesta ini dan segala isinya termasuk manusia adalah Af’al perbuatan Allah SWT. Adanya bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan yang lainnya merupakan Af’al Allah. Firman Allah “Allah yang menjadikan kamu dan apa yang kamu perbuat.” QS. ash shaffat 96. Ketahuilah bahwa untung baik seperti beriman dan untung jahat seperti kafir semuanya sudah ditetapkan oleh Allah. Jadi bagaimana bila kafir apakah Allah juga yang melakukan dosa ? Allah tidak bisa disalahkan karena pada diri manusia Allah mengaruniakan hati agar manusia bisa bebas memilih sendiri antara baik dan buruk maksudnya Allah tetap memerikan kebebasan pada manusia dalam menentukan nasib dirinya sendiri, semuanya memang sudah di tetapkan dan dituliskan tentang nasib setiap mahkluk di lauhul mahfuzd di dalam kitab ketentuan nasib tiap mahkluk oleh Allah dan yang ditetapkan dan di tuliskan itu tidak akan di ubah lagi, walau pada lauhul mahfuzh tidak berubah lagi akan tetapi pada Allah yaitu pada hak Allah ta'ala masih bisa berubah sesuai dengan kehendak Nya karena Allah bersifat jaiz harus yaitu boleh menjadikan atau tidak menjadikan sesuatu sesuai kehendak Nya ini hak mutlak Allah. Kesimpulannya seseorang kafir itu bukan kehendak Allah tapi kehendak dirinya. Allah itu adil bila kita berbaik sangka kepada Nya maka Dia pun baik dengan kita begitu juga sebaliknya. D. ASMA Asma adalah nama, Firman Allah "Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepada Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". QS. Al-Araf 180. Artikel Af'alul khomsah Pengertian, Contoh dan Tanda I'robnya menjelaskan tentang pengertian Af'alul khomsah, tanda I'rob yang terdapat di Af'alul khomsah, Contoh Af'alul khomsah di bahasa Arab serta contoh penulisan Af'alul khomsah di dalam Alqur'an. Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara, apabila saudara mempunyai pertanyaan silahkan tanyakan melalui kolom komentar di bawah atau melalui halaman itu Af'alul Khomsah?secara bahasa Arab af'alul khomsah berarti fi'il yang lima, Pengertian af'alul khomsah adalah setiap fi'il mudhori' yang bersambung dengan alif tasniyah, wawu jamak dan ya' mu'annas mukhotobah. afa'alul khomsah atau fi'il yang lima itu sebagai berikut يَفْعَلَانِ artinya Dia berdua laki-laki sedang mengerjakanتَفْعَلَانِ artinya Kamu berdua laki-laki sedang mengerjakanيَفْعَلُوْنَ artinya Mereka laki-laki sedang mengerjakanتَفْعَلُونَ artinya Kalian laki-laki sedang mengerjakan تَفْعَلِيْنَ artinya Kamu wanita sedang mengerjakanDari pola wazan di atas akan kita gunakan untuk kata kerja sa ala bertanya dan fataha membuka sebagiamana contoh di bawah Tabel Perubahan kata dengan wazan pola af'alul khomsahContoh Af'alul khomsah di kalimat bahasa ArabBerikut 5 contoh penulisan Af'alul khomsah di dalam kalimat bahasa Arab, adapun warna kuning kami berikan kepada lafadz yang terdapat asma'ul khomsah supaya memudahkan di dalam mempelajari dan وَ مُهَمَّدٌ يَسْأَلاَنِ اِلَى الْاُسْتَاذِ Artinya Zaid dan Muhammad sedang bertanya kepada ustadzهُمْ يَقْرَئُوْنَ الْقُرْان فِى الْمَسْجِدِ Artinya Mereka membaca Al Qur'an di masjidاَنْتُمَا تَفْتَحَانِ الْبَاب Artinya Kamu berdua sedang membuka pintuاَنْتُمْ تنْصُرُوْنَ الْمُسْلِمَة Artinya Kalian semua sedang menolong muslimahاَنْتِ تَفْتَحِيْنَ الْكِتَابَ Artinya Kamu Wanita sedang membuka pintuTanda I'rob Af'alul khomsah di Bahasa ArabMenurut ilmu tata bahasa Arab, Af'alul khomsah memliki 3 tanda I'rob, 3 tanda i'rob di Af'alul khomsah adalah Rofa', Jazm dan Nashob. sebagaimana tertulis di dalam nadhoman kitab Alfyah waj'al li nahwi yaf'alaanin nuuna rof'an wa tad'iina wa tas لِنَحْوِ يَفْعَلاَنِ الْنُّوْنَا ¤ رفْعًاوَتَدْعِــيْنَ وَتَسْـــــأَلُونَاوَحَذْفُهَا لِلْجَزْمِ وَالْنَّصْبِ سِمَهْ ¤ كَلَمْ تَكُــــوْنِي لِتَرُوْمِي مَـــظْلَمَهْArtinya Jadikanlah Nun sebagai tanda rofa' untuk kalimat yaf'alaani, seperi lafadz tad'iina Fi'il Mudhori' dengan ya' muannas Mukhotobah dan seperti lafadz tas aluna fi'il mudhori' dengan wawu jama'. Adapun Jazm dan Nashob sama dengan membuang nun seperti lafadz lam takuuni li taruumi madzlamah seorang wanita tidak sengaja melakukan kedholiman"Dari nadhoman Alfiyah di atas dapat difahami bahwa Af'alul khomsah bisa memiliki tanda i'rob rofa' Tanda rofa'nya dengan adanya nun, seperti tad'iina dan tas aluna pada contoh nadhoman Alfiyah di atas. Adapun contoh I'rob rofa' dengan af'alul khomsah di bahasa Arab sebagai berikut اَنْتُمْ تَذْهَبُوْنَ اِلَى الْمَدِيْنَةِ Artinya Kalian semua lelaki pergi ke kota, tadzhabuuna adalah contoh i'rob rofa af'alul khomsahالمُسلِمُوْنَ يَقْرَئُونَ الْقُرْانَ فِى الْمَسْجِدِ Artinya Orang-orang muslim membaca Al qur'an di Masjid, yaqrouuna adalah contoh i'rob rofa af'alul khomsahالمُسلِمُوْنَ يَجْلِسُونَ فِى الْبَيْتِ Artinya Orang-orang muslim sedang duduk di rumah, yajlisuuna adalah contoh i'rob rofa af'alul khomsahI'rob Jazm di Af'alul KhomsahMenurut Nadhoman alfiyah di atas untuk menunjukkan adanya I'rob Jazm di Af'alul Khomsah adalah dengan membuang nun, seperti lafadz lam takuuni, yang asalnya takuuniina, karena ada amil yang menjazmkan berupa harfun lam, maka menjadi lam takuunii.لَمْ تَكُــــوْنِي asalnya adalah تَكُــــوْنِيْنَ, harfun lam menjamzkan fi'il mudhori' sehingga lafadz takuuniina harus membuang nun nya menjadi takuuniMembuang huruf Nun wajib sebagai tanda i'rob jazm juga tertulis di dalam nadhoman kitab imrithi sebagai berikut fakhadzfu nuunir rof'i qot'an yalzamu fil khomsatil af'aali khaetsu نُوْنِ الرَّفْعِ قَطْعًايَلزَمُ فِي الخَمْسَةِ لأَفْعَالِ حَيْثُ تُجْزَمُArtinya "Membuang nun alamat rofa' itu diwajibkan sebagai tanda I'rob Jazm pada Af'alul khomsah." Adapun contoh kalimat bahasa Arab dengan I'rob Jazm di Af'alul khomsah sebagai berikutاَنْتُمْ لَمْ يَنْصُرُو اَطْفَالُهُمْ Kamu semua belum menolong anak-anak mereka. yanshuruu adalah merupakan contoh i'rob jazm yang membuang nun, asalnya adalah لَمْ يَقْرَئُو الْقُرْان فِى الْمَسْجِد Mereka semua belum membaca Al Qur'an di Masjid, yaqrou adalah contoh i'rob jazm yang membuang nun, asalnya adalah لَمْ يَجْلِسُوْ فِى الْبَيْتِ Orang-orang muslim belum duduk di rumah, yajlisu adalah contoh i'rob jazm yang membuang nun, asalnya adalah Nashob di Af'alul KhomsahMenurut Nadhoman alfiyah di atas untuk menunjukkan adanya I'rob Nashob di Af'alul Khomsah adalah dengan membuang huruf nun, seperti lafadz litaruumii, asalnya adalah taruumiina, karena ada lam juhud yaitu lam yang menashobkan fi'il mudhori' maka menjadi litaruumi. لِتَرُوْمِي asalnya adalah تَرُوْمِيْنَ, terdapatnya lam juhud maka menashobkan fi'il mudhori' sehingga menjadi litaruumiMembuang Nun sebagai tanda I'rob Nashob pada af'alul khomsah juga tertulis di dalam nadhoman kitab jurumiyah ang berbunyi wa amma hadzfun nuuni fayakuunu 'alaamatan lin nasbi fil af'alil khomsatil latiy rof'uha bisyabaatin حَذْفُ النُّوْنِ فَيَكُوْنُ عَلَامَةً لِلنَّصْبِ فِى الْاَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الَّتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ Artinya " Adapun terbuangnya nun maka ia menjadi tanda bagi nashob pada fi'il yang lima ketika rofa'nya dengan tetap nun."Adapun contoh terbuangnya nun dengan sebagai tanda i'rob nashob kami berikan warna kuning. Contoh kalimat i'rob nashob dengan terbuangnya nun pada Af'alul khomsah sebagai berikut1. نَحْنُ لَنْ يَكْتُبُوْا فِى الْمَسْجِد Artinya Kami tidak akan menulis di masjid, yaktubu menjadi nashob karena amil nawashib lan, yaktubuu asalnya yaktubuuna2. لَنْ يَّضُرُّوا اللّهُ شَيْئً Artinya Mereka tidak akan memberi bahaya kepada Allah sedikit pun yadhurru menjadi nashob karena terdapat amil nawashib lan, yadhurru asalnya adalah yadhurruuna 2. فَهَلۡ عَسَيۡتُمۡ اِنۡ تَوَلَّيۡتُمۡ اَنۡ تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَتُقَطِّعُوۡۤا اَرۡحَامَكُمۡ QS. Muhammad ayat 22 Artinya "Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?". tufsiduu menjadi nashob karena karena terdapat amil nawashib lan, tufsiduu asalnya adalah Penulisan Af'alul khomsah di dalam Al Qur'anAapun lafadz yang menunjukkan bahwa lafadz tersebut mengikui pola wazan af'alul khomsah kami berikan garis bawah supaya lebih mudah di dalam mempelajarinya Berikut adalah contoh penulisan af'alul khomsah di dalam Al Quran الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ QS. Al Baqoroh ayat 3 yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,. اَمْ لَمْ يَعْرِفُوْا رَسُوْلَهُمْ فَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ۖ QS. AL Mu'minun ayat 69 Artinya ataukan mereka tidak mengenal Rosul mereka muhammad, karena itu mereka mengingkarinyaفَاِذْ لَمْ يَأْتُوْا بِالشُّهَدَاۤءِ فَاُولٰۤىِٕكَ عِنْدَ اللّٰهِ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ ,,, QS. An nur ayat13 Artinya Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang اللّٰهُ اَنْ تَعُوْدُوْا لِمِثْلِهٖٓ اَبَدًا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۚ QS. An Nur ayat 17 Artinya Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali mengulangi seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang beriman,وَلَا يَأْتَلِ اُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْٓا اُولِى الْقُرْبٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ QS. An Nur ayat 22 Artinya Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kerabatnya, orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah TAUHIDUL AF’AL, ASMA, SIFAT DAN DZATInilah pelajaran tentang TAUHIDUL AF’AL, TAUHIDUL ASMA, TAUHIDUSSIFAT DAN TAUHIDUL AF’ALMENGESAKAN ALLAH TA’ALA PADA PERBUATAN Dalam pelajaran atau pengajian-pengajian yang terdahulu mungkin kita sudah mendapatkan pelajaran bahwa selain untuk membersihkan hati juga kita mempunyai titik tujuan pelajaran dan ilmu Thoriqat tasawuf yaitu adalah menuju jalan kembali kepada Allah dan supaya wusul dan liqo/ bertemu Allah. Maka bagi seorang salik/ penuntut haruslah dimulai dengan mempelajari dan mengamalkan tauhidul af’al, artinya meng esakan Allah Ta’ala pada segala perbuatan. Yakni meninggalkan seluruh perbuatan yang ada pada makhluk ini kepada Allah. Maksudnya pandanganlah olehmu dengan syuhud hati dan dengan mata kepala dengan itikad yang putus dan dengan haqqul yakin, bahwa segala perbuatan dan gerakan yang ada terlihat dalam alam ini, baik yang datang dari diri kita sendiri maupun yang datang dari semua mahluk yang ada dalam alam ini , baik perbuatan yang diridhoi oleh syara' maupun yang dilarang oleh syara' adalah kesemuanya itu perbuatan Allah Ta’ itu perbuatan Allah , maka kalau kita lihat pada lahirnya segala perbuatan itu dilakukan oleh manusia/hamba dan segala hayawan dan lain-lain sebagainya. Tetapi namun kita teliti dengan cermat dan dengan penuh keyakainan dan dengan tinjauan akal, dengan seksama bahwasanya memang mahluk ini lemah, dhaif, hina tak punya daya upaya sama sekali. Dan tidak punya sifat ta’sir dan sebagainya. Sedangkan segala pebuatan itu tidak akan ada kalau sifat yang memperbuat itu tidak memiliki sifat-sifat tsb. Sifat-sifat ta’sir itu ialah Qudrat, Iradat, ilmu, hayat sedang semua sifat-sifat itu ialah kepunyaan dan milik Allah. Jadi segala perbuatan yang ada terlihat pada alam ini dan diri kita, itulah perbuatan mazazi namanya dan bukan hakiki. Itu adalah kenyataan perbuatan Allah kepada menyandarkan perbuatannya kepada kita, adalah tanda kasih sayangnya, supaya kita punya titik dan penempatan mengenal perbuatan Allah dan ASMA MENGESAKAN ALLAH TA’ALA PADA ASMAMaksud dan tujuan meng esakan Allah Ta’ala pada nama yaitu yang sebenarnya ialah untuk mengenal dzat Allah, sehingga manakala kita memandang,mendengar,atau melihat nama apapun jua pada mahluk ini,maka tercurahlah pandangan basyirah kita dan perhatian kita kepada Allah Adapun pengertiaan meng esakan asma itu ialah menyatukan,meninggalkan,dan mengembalikan seluruh nama-nama atau nama-nama yang ada pada mahluk ini kepada nama dan dzat Allah Ta’ala. Baik nama-nama yang menurut hikmah dan manfa’at daripada benda alam ini ataupun nama-nama menurut perbuatan mahluk ini. yang disebut dengan nama perbuatan atau asmaul af’al. Sekira-kira dalam pandangan basyirah hati kita tidak ada yang bernama kecuali Allah. Jadi nama-nama ini tidak terbatas kepada asmaul husna saja, tetapi lebih luas dan lebih mendalam sekali atau tak dapat dihinggakan. Bermula kafiat meng Esakan Allah Ta’ala pada asma itu, yaitu kita pandang dengan mata kepala dan dengan mata hati kita pada asma Allah semata. Atau harus dikembalikan kepada Allah Ta’ala dengan dalil-dalil dan alasan sebagai berikut i. Karena af’al mahluk adalah mazhar dan kenyataan perbuatan Allah. Maka begitu juga asma mahluk adalah mazhar asma Allah yang tujuannya adalah untuk mengenal Tiap-tiap nama menuntut ujud sama, yakni tiap-tiap nama tidak terpisah dengan dzat yang empunya nama. Sedangkan kalau diperiksa dengan teliti dan dipandang dengan pandangan ma’rifat,maka tidak ada yang maujud pada hakikatnya kecuali dzat Allah Ta’ SIFATMENGESAKAN ALLAH TA’ALA PADA SEGALA SIFATMaksudnya meng Esakan Allah Ta’ala pada segala sifat ialah megembalikan, meninggalkan seluruh sifat-sifat yang ada pada mahluk ini kedalam sifat-sifat Allah dengan pengertian yaitu memfanakan sifat-sifat mahluk ini,kedalam sifat-sifat Allah Ta’ala sehingga tercapailah pandangan,bahwa tidak ada yang bersifat kecuali Allah Ta’ala tujuannya adalah untuk ma’rifat kepada Allah,sedangkan sifat-sifat yang ada pada mahluk ini adalah nyata sifat-sifat Allah Ta’ala. Dan sengaja Allah zahirkan sifat-sifatnya itu kepada hambanya atau mahluknya, karena rahmatnya supaya mahluk itu sendiri mempunyai tangga dan jembatan untuk mengenal sifat-sifat Allah. Dan bukan jadi dinding dan hijab untuk melihat sifat-sifat kaifiat dan cara memandang sifat Allah itu ialah Engkau pandang dengan mata hatimu dan dengan mata zahirmu dengan haqqul yakin dan dengan itiqad yang putus, bahwasanya tidak ada yang bersifat di dalam alam ini kecuali Allah. Seperti qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, basyar dan kalam. Semuanya adalah sifat-sifat sifat-sifat yang ada pada mahluk ini adalah sifat-sifat mazazi belaka, bukan hakiki. Maka daripada itu nyatalah kepada kita bahwa sifat-sifat yang ada pada kita sekarang ini adalah nyata sifat-sifat Allah semata. Kalau kita sudah mengembalikan sifat-sifat yang ada pada kita itu kepada Allah, niscaya fanalah sifat-sifat kita itu kepada sifat-sifat tidak ada lagi yang bersifat,kecuali Allah. Jadi jelaslah sudah kepada kita bahwa kita ini tidak punya perbuatan,tidak punya nama dan tidak punya sifat kecuali Allah. DZATMENGESAKAN ALLAH TA’ALA PADA DZATMeng Esakan Allah Ta’ala pada dzat adalah jalan yang terakhir dari perjalan seorang salik. Disnilah titik terahir bagi arif billah untuk menuju Allah dan disini perhentian perjalanan kaum sufi dan para wali-wali disinilah batasnya mi’rojnya orang-orang mukmin sejati. Apabila sudah mencapai kepada makam tauhidul dzat itu, maka diperolehnya kelezatan dan kenikmatan yang tiada dengan itulah yang dapat memuaskan dahaga jiwanya menenangkan qolbunya,nikmat-nikmat yang tak dapat diperoleh orang lainnya. Inilah puncak rasa menikmati ridhonya , puncak kebahagiaan yang kekal dan abadi sepanjang masa. Sumber dari Haris Haris / THORIQAT NAQSYABANDIYAH About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

contoh af al allah